Senin, 12 Januari 2009

Ulin

ulin diambil dari bahasa sunda yang artinya main. sedangkan nisme atau isme adalah sebuah paham. jadi ulinnisme adalah paham main. blog ini curhatan atau catatan perjalanan saya selama ulin ke beberapa tempat yang indah,menarik,bersejarah,bernilai dst.
catatan ini bisa jadi inspirasi anda, baik sebagai reverensi jadwal main anda ! atau hanya baca-baca aja. selamat menikmati dan membayangkan !

1 komentar:

  1. Perbukitan Padalarang
    Selama saya keliling Bandung baik arah selatan, utara, timur dan barat, maka arah terakhirlah yang jarang saya jelajahi. Bandung barat yang sekarang mulai terdengar baru, karena baru saja memisahkan diri dan membuat kabupaten baru. Bukan tanpa alasan saya tidak menjelajah bagian barat ini. Karena yang saya tau tempat wisata atau tempat-tempat menarik masih jarang terdengar.
    Yang saya tau tempat menarik paling Situ Ciburuy atau Citatah. Citatah sendiri termasuk tempat menarik khusus karena tempat ini terkenal hanya dikalangan Pecinta alam saja sebagai tempat manjat tebing.
    Di gagahnya tebing-tebing itu ternyata ada satu tempat yang sangat berharga bagi nilai sejarah manusia. Yaitu ditemukannya fosil manusia purba. Sebelum manusia purba itu ada, maka perbukitan Padalarang adalah dasar laut pada 23 juta tahun yang lalu. Pada masa yang disebut Oligosen.
    Jadi ada “bekas”riwayat bumi ini yang masih ada didekat kita, yaitu perbukitan Padalarang, Citatah, hingga Raja mandala. Sebut saja ; Gunung Hawu,Gunung Panganten, Gunung Masigit hingga Pasir Pawon. Tapi kita belum bisa bangga sepenuhnya dengan harta karun itu, karena sejengkal demi sejengkal perbukitan itu telah di eksploetasi tanpa ampun. Beberapa gunung mulai hampir rata dengan tanah.
    Inilah realita yang mengandung ironi dan miris. Antara uang dan ketidaktauan. Semoga saja situs ini masih bisa berdiri dan bertahan menerpa hasrat manusia.

    Gua Pawon
    Sebelum kita masuk Gua Pawon maka terlebih dahulu kita akan melewati Pasir ( bukit ) Pawon. Di dalam gua Pawon terdapat lubang-lubang besar menganga baik vertical atau horizontal. Dari kejauhan gua Pawon mirip kayu jati yang dimakan rayap.
    Setelah masuk “pintu”utama kita disuguhi moleknya ciptaan sang khalik, seperti sebuah rumah ada bagian yang mirip jendela. Pintu keluar masuk, bila kita lebih masuk kedalam maka akan terasa lebih lembab, karena cahaya matahari yang minim. Kitapun bisa menyaksikan tetesan air dari atas yaitu hasil resapan akar-akar pepohonan yang ada di atas gua Pawon.
    Tapi namanya juga gua, maka ada mahluk yang lebih berhak untuk tinggal disini yaitu sang Batman alias kelerawar. Maka aroma bau pesing dari air seni puluhan kelelawar akan menggangu penjelajahan kita, selain itu banyak berserakan kotoran hewan malam ini. Tapi jangan khawatir karena tidak terlalu banyak, dan masih aman.Bagi masyarakat sekitar kotorannya sering dimanfatkan sebagai pupuk lading atau

    BalasHapus